Winter 2021

Pemain jenius Kimichika Haijima pindah kembali ke Fukui dari Tokyo setelah sebuah insiden dalam tim voli sekolahnya memaksanya keluar. Di sana, ia bertemu kembali dengan teman masa kecilnya, Yuni Kuroba, anggota Tim Voli Putra Sekolah Menengah Monshiro, yang tidak menyadari bakatnya sendiri. Haijima menyadari kemampuan Kuroba dan bertekad untuk membentuk tim voli baru dengan Kuroba sebagai andalan tim. Di turnamen prefektur, Kuroba hancur karena tekanan, yang menyebabkan tim Monshiro berantakan setelah kalah. Kekalahan itu juga menciptakan keretakan antara Haijima dan Kuroba, yang menyebabkan yang pertama keluar dari tim.

Sekarang, sebagai siswa di Sekolah Menengah Seiin, Haijima dan Kuroba menemukan diri mereka berada di tim voli yang sama sekali lagi. Setelah belajar dari kesalahan masa lalunya, Haijima membantu Kuroba mengatasi kecemasannya terhadap penampilannya untuk menjadi andalan dan membawa tim ke kejuaraan prefektur. Dengan dukungan dari kapten tim Shinichirou Oda dan wakil kapten Misao Aoki, Seiin bertekad untuk memenangkan kejuaraan prefektur dan menjadi perwakilan Fukui di Turnamen Musim Semi. Untuk melakukannya, mereka harus mengalahkan SMA Teknik Fukuho, juara bertahan Fukui. Akankah tim Haijima mengalahkan semua rintangan, atau mereka ditakdirkan untuk mengulang sejarah kekalahannya?

Berkat bimbingan tekun dari guru mereka, Fuutarou Uesugi, prestasi akademik si kembar lima Nakano menunjukkan tanda-tanda peningkatan, meskipun jalan mereka menuju kelulusan masih berbatu. Namun, karena mereka terus menimbulkan berbagai situasi yang menunda bimbingan belajar yang sebenarnya, Fuutarou menjadi semakin terlibat dengan kehidupan pribadi mereka, yang semakin memperumit hubungan mereka satu sama lain.

Di sisi lain, Fuutarou perlahan mulai menyadari adanya kemungkinan hubungan antara dirinya dan masa lalu yang diyakininya pernah dialami oleh salah satu dari kelima gadis itu. Dengan perasaan semua orang yang mulai berkembang dan saling tumpang tindih, akankah mereka mampu menjaga ikatan mereka hanya sebagai guru dan murid-muridnya—atau akankah ikatan itu tumbuh menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda?